Ternyata tidak semua orang itu mampu membaca pelajaran dari
alam, mampu menuai dan memetik dari setiap gerakan ciptaan Allah ini berada, mulai
dari bagaimana daun berayun bagaimana angin menghembus, bagaimana burung-burung
itu terbang, dan bagaimanan proses tumbuhnya biji-bijian menjadi tunas, tumbuh
dan tumbuh hingga akhirnya menjadi pohon, baimana hujan itu turun, dan mengapa
ombak dilaut itu harus turun dan naik. Sebenarnya disana ada banyak pelajaran
yang Allah sajikan buat kita, buat manusia untuk dikaji dipahami, diteliti
serta dipelajari.
Satu hal kecil yang
mungkin semua orang sudah memahami bahwa, bagaimana kita belajar dari seorang
petani padi, ketika awal dia tebarkan benih , merawat, melihat perkembangan
tumbuhnya, memupuk, mengairi dan menunggunya tumbuh menjadi benih, kembali dia
tebarkan pupuk untuk menjadikannya subur dan tahan hama, tidak cukup disitu
mereka masih harus menanamnya secara teratur rapi dan tertata, memilah
bagian-bagian sawah yang akan ditanami hingga akhirnya tumbuh beberapa tunas
baru yang menjadikannya gambut dan tumbuh berkelompok, menjadikan sawah itupun
tertutup oleh daun-daun padi yang mulai menhijau.
Proses ini belum
berakhir, para petani masih saja harus menebar pupuk dengan harapan panennya
melimpah, biji padi berisi serta terhindar dari hama, kurang lebih4-5 bulan
mereka merawat tanaman padi mereka disawah, dari benih-benih pad yang ditebar
hingga kembali tumbuh beberapa bulir padi dari akar-akr tersebut, Allah sudah
menggambarkan hal ini dalam Al Qur'an, padi-padi yang tumbuh secara berkelompok
dan disana muncul bulirbulir padi yang siap dipanen adalah nikmat
Allah yang maha Agung, Belum cukup disitu, Allah juga mengilustrasikan
bagaimana seharusnya manusia meniru sikap dari bulir-bulir padi itu, padi yang
berisi sudah pasti merunduk, orang -orang yang "berisi"-pun
sepatutnya dia tidak congkak dan menyombongkan diri, bukankah milik Allah apa
yang ada di langit dan di bumi ini?
Begitulah satu pelajaran
penting dari bulir-bulir padi yang merunduk, untuk diteladani dan dijadikan
sebagai gambaran bagaimana seharusnya kita bersikap, satu hikmah Allah yang
bisa dipetik, selain itu, selain pada yang telah memberikan satu pelajaran
penting, Allah juga menghadirkan ombak untuk kita pelajari, apa yang bisa kita pelajari
dari ombak, apa karena airnya dilaut yang asin atau mungin kita hanya
melihatnya hanya sebatas fenomea alam biasa tanpa ada sedikitpun hal yang bisa
kita pelajari? itu salah perhatikanlah ombak, ia datang dari tengah laut,
begitu deras kadang kencang hingga akhirnya berakhir di pantas, angin
mendorongnya menuju pantai menghempas batu dan mendorong pasir-pasir putih,
begitu indah damai dan melegakan, namun yang juga perlu dilihat adalah,
bukankah ombak itu kada turun naik-naik serta turun, dari situ kita bisa
mengenal ombak, ada ciri khas bagaimana lAllah menjadikan ombak itu begitu
menarik dengan nada-nada yang terkadang naik kadang juga turun.
Anak-anakku,
belajarlah kalian dari ombak jangan hanya memandangnya sebagai hal yang
menakutkan saat ombak itu besar, atau mungkin meremahkan karen hanya mengalir
begitu saja, tapi lihatlah ombak terkadang ia naik, terkadang ia turun, kalian
akan seperti itu, ditengah jalan nanti kalian menuntut ilmu akan datang pula
beberapa masalah yang harus kalian hadapi kalian lewati serta harus
diselesaikan, bolehlah sekali atau beberapa kali kalian harus jatuh karena
masalah itu, namun yang terpenting adalah bangkitlah, bangunlah setelah kalian
jatuh tersebut, jatuh sekali harus bangun dua kali, satu masalah harus punya
1000 (seribu) solusi, di dada kalian masih tertananam semangat dan darah
muda yang masih mengalir deras.
Begitulah ombak
mengajari kita memaknai hidup, bahwa hal yang terindah adalah ketika suatu saat
kalian jatuh dan bangun lagi, tertatih dan bangkit kembali
Tahukah kamu bagaimana
ombak itu menjadi indah..? ya, karena adanya irama turun naik yang bisa
dinikmati, dan hal itulah yang menjadikannya ombak itu indah.
Semoga sukses,
Anak-anakku,
0 komentar:
Posting Komentar