Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Hello...!!!

28 Juni 2013

Belajar Memaknai Ombak Dari Rektor UIN (Prof. Dr. H Imam Suprayogo, M.Ag)


Ternyata tidak semua orang itu mampu membaca pelajaran dari alam, mampu menuai dan memetik dari setiap gerakan ciptaan Allah ini berada, mulai dari bagaimana daun berayun bagaimana angin menghembus, bagaimana burung-burung itu terbang, dan bagaimanan proses tumbuhnya biji-bijian menjadi tunas, tumbuh dan tumbuh hingga akhirnya menjadi pohon, baimana hujan itu turun, dan mengapa ombak dilaut itu harus turun dan naik. Sebenarnya disana ada banyak pelajaran yang Allah sajikan buat kita, buat manusia untuk dikaji dipahami, diteliti serta dipelajari.
Satu hal kecil yang mungkin semua orang sudah memahami bahwa, bagaimana kita belajar dari seorang petani padi, ketika awal dia tebarkan benih , merawat, melihat perkembangan tumbuhnya, memupuk, mengairi dan menunggunya tumbuh menjadi benih, kembali dia tebarkan pupuk untuk menjadikannya subur dan tahan hama, tidak cukup disitu mereka masih harus menanamnya secara teratur rapi dan tertata, memilah bagian-bagian sawah yang akan ditanami hingga akhirnya tumbuh beberapa tunas baru yang menjadikannya gambut dan tumbuh berkelompok, menjadikan sawah itupun tertutup oleh daun-daun padi yang mulai menhijau.
Proses ini belum berakhir, para petani masih saja harus menebar pupuk dengan harapan panennya melimpah, biji padi berisi serta terhindar dari hama, kurang lebih4-5 bulan mereka merawat tanaman padi mereka disawah, dari benih-benih pad yang ditebar hingga kembali tumbuh beberapa bulir padi dari akar-akr tersebut, Allah sudah menggambarkan hal ini dalam Al Qur'an, padi-padi yang tumbuh secara berkelompok dan disana  muncul bulirbulir padi yang siap dipanen adalah  nikmat Allah yang maha Agung, Belum cukup disitu, Allah juga mengilustrasikan bagaimana seharusnya manusia meniru sikap dari bulir-bulir padi itu, padi yang berisi sudah pasti merunduk, orang -orang yang "berisi"-pun sepatutnya dia tidak congkak dan menyombongkan diri, bukankah milik Allah apa yang ada di langit dan di bumi ini?
Begitulah satu pelajaran penting dari bulir-bulir padi yang merunduk, untuk diteladani dan dijadikan sebagai gambaran bagaimana seharusnya kita bersikap, satu hikmah Allah yang bisa dipetik, selain itu, selain pada yang telah memberikan satu pelajaran penting, Allah juga menghadirkan ombak untuk kita pelajari, apa yang bisa kita pelajari dari ombak, apa karena airnya dilaut yang asin atau mungin kita hanya melihatnya hanya sebatas fenomea alam biasa tanpa ada sedikitpun hal yang bisa kita pelajari? itu salah perhatikanlah ombak, ia datang dari tengah laut, begitu deras kadang kencang hingga akhirnya berakhir di pantas, angin mendorongnya menuju pantai menghempas batu dan mendorong pasir-pasir putih, begitu indah damai dan melegakan, namun yang juga perlu dilihat adalah, bukankah ombak itu kada turun naik-naik serta turun, dari situ kita bisa mengenal ombak, ada ciri khas bagaimana lAllah menjadikan ombak itu begitu menarik dengan nada-nada yang terkadang naik kadang juga turun.
Anak-anakku, belajarlah kalian dari ombak jangan hanya memandangnya sebagai hal yang menakutkan saat ombak itu besar, atau mungkin meremahkan karen hanya mengalir begitu saja, tapi lihatlah ombak terkadang ia naik, terkadang ia turun, kalian akan seperti itu, ditengah jalan nanti kalian menuntut ilmu akan datang pula beberapa masalah yang harus kalian hadapi kalian lewati serta harus diselesaikan, bolehlah sekali atau beberapa kali kalian harus jatuh karena masalah itu, namun yang terpenting adalah bangkitlah, bangunlah setelah kalian jatuh tersebut, jatuh sekali harus bangun dua kali, satu masalah harus punya 1000 (seribu) solusi, di dada kalian  masih tertananam semangat dan darah muda yang masih mengalir deras.
Begitulah ombak mengajari kita memaknai hidup, bahwa hal yang terindah adalah ketika suatu saat kalian jatuh dan bangun lagi, tertatih dan bangkit kembali
Tahukah kamu bagaimana ombak itu menjadi indah..? ya, karena adanya irama turun naik yang bisa dinikmati, dan hal itulah yang menjadikannya ombak itu indah.
Semoga sukses, Anak-anakku, 

0 komentar: