Click Here For Free Blog Templates!!!
Blogaholic Designs

Hello...!!!

22 Desember 2013

Selamat Hari Ibu



Pernahkah kita mencoba mengingat akan masa lalu………..????
Sembilan bulan aku hidup dalam kandungan sang bunda. Bunda yang selalu membawaku kemanapun ia pergi. Tak pernah ia berfikir untuk menanggalkanku walau sejenak. Lalu aku pun lahir, menyapa dunia dengan tangisan.
Bunda pun selalu ikhlas merawatku dengan penuh kasih sayang. Kadang aku telah begitu saja mengambil waktu istirahatnya dengan tangis ketika malam datang
Mengganti popokku yang basah karna aku mengompol, memberikanku air susu ketika aku sedang lapar. Dan aku hanya bisa menangis saja ketika itu.
Aku selalu diayun, dipangku dan ditimang-timang. Lalu apa balasanku waktu itu………..???? aku sering membuat basah baju bunda dengan ompolku. Dan Bunda tak pernah sekalipun memarahiku.
Usia kupun beranjak perlahan
Aku ingat betul saat pertama aku masuk sekolah. Setiap pagi, Bunda selalu memandikanku, menyuapiku, mengantarku dan menungguiku hingga sekolah usai. Bunda begitu sabar mengiringi hari ku di sekolah. Dan padahal aku hanya bermain ketika itu
Lalu ketika aku beranjak remaja. Bundapun tak henti untuk menghawatirkanku. Ketika dulu aku sering pulang terlambat dengan berbagai alasaan. Bunda hanya menatap dengan penuh cemas. Padahal aku hanya bersenang-senang di luar sana dan tak menghiraukan kekhawatiran bundaku
Saat hari raya idul fitri akan tiba, bunda membelikan baju, sepatu dan juga celana baru dengan harapan aku akan merasa senang dengan semua itu. Dan akupun berkata tidak sopan pada bunda“Ah….bajunya udah kuno gak mau ah” bunda ‘nggak tau selera anak muda!!!
dan bunda hanya tersenyum saja taka da niatan untuk memarahi/ menjewerku sedikitpun
Saat aku mengenal cinta. Sering aku membohongi bunda hanya untuk bercinta semata. Dan bundapun tak pernah lepaskan kasih sayangnya untuk ku. Ketika ayah dan bunda bilang………”Nak…….mestinya kamu sekolah dulu yang benar….jangan dulu berpacaran….””
Lantas aku hanya meng-iyakan saja dan tak melaksananakan apa yang diamanahkan ayah dan bunda.
Saat aku memasuki perkuliahan. Bunda dengan penuh semangat memberikan biaya kuliah yang setinggi langit. Dan aku, bayak menggunakan uang bunda hanya untuk bermain-main, dan hanya sedikit uang saja yang aku tabung untuk membeli buku.
Bundaku sayang, maafkan aku belum bisa memberikan apa-apa untuk ayah ibund. Hanya prestasi yang tak seberapa ini yang bisa ayah ibund banggakan dariku.
Maafkan ananda bunda.
Peluk cium anakmu selalu.

Kutuliskan ini, untuk mengenang bahwa bunda adalah pembawa syurga buat anaknya, mungkin ini tak semua benar, tapi tak mustahil ini terjadi dan ada di dunia ini.

Ibund, aku menyayangi ibund seperti aku menyayangi syurga Nya.

0 komentar: