Seorang Kakek hidup di
suatu perkebunan di suatu pegunungan di Sumatera dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi
Kakek bangun lebih awal dan membaca Al-Qur'an di meja makan di dapurnya.
Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk
menirunya dalam cara apapun semampunya.
Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca
Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan
apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih
kebaikan dari membaca Al-Qur'an?"
Dengan tenang sang Kakek dengan mengambil keranjang tempat arang,
memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, " Bawa keranjang ini
ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air." Maka sang cucu
melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis
menetes sebelum tiba di depan rumahnya.
Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih
cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan
keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi
tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan
terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air
dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu
mengambil ember sebagai gantinya. Sang kakek berkata, "Aku tidak mau
ember itu; aku hanya mau keranjang arang itu. Ayolah, usaha kamu kurang
cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu
laki-lakinya itu.
Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin
menunjukkan kepada kakeknya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya,
air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah. Sekali lagi
sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga
menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah
kosong lagi.
Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu
pikir percuma?" Jawab kakek. Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. "
Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama
kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda.
Keranjang itu TELAH BERUBAH dari keranjang arang yang tua kotor dan
kini BERSIH LUAR DAN DALAM. "Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika
kamu MEMBACA AL-QUR'AN. Kamu TIDAK BISA MEMAHAMI atau INGAT segalanya,
tetapi KETIKA kamu MEMBACANYA LAGI, kamu AKAN BERUBAH, luar dalam. Itu
adalah KARUNIA dari ALLAH di dalam hidup kita." Sesungguhnya, hanya
dengan mengingat Allah, hati akan tenang.
Sepenggal kata mutiara: "Teman yang baik adalah seseorang yang dapat
berkata BENAR kepada kita, dan bukan orang yang selalu MEMBENAR-BENARKAN
perkataan kita, tanpa memberi NASIHAT dan KOREKSI"
0 komentar:
Posting Komentar